nusakini.com-Sentul -Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendorong Kantor Wilayah Kementerian Agama untuk melakukan Bahtsul Masail untuk mengkaji masalah kekinian. Hal ini disampaikan Menag saat melakukan dialog pada Rapat Kerja Kanwil Kemenag Jawa Barat, di Sentul, Bogor.  

"Ini bisa menjadi terobosan bagi kanwil sekaligus merangsang kaum santri untuk melihat secara objektif, nalar, tapi juga melihat dengan cara ilmiah," kata Menag, Kamis (07/02).  

• Soal Pelibatan Pegawai Kemenag Parepare yang Baragama Non Muslim di Panitia Pemberangkatan Jamaah Haji, Ini Penjelasan Kemenag Parepare
• Besok, Kemenag Bakal Gelar Sidang Isbat
• Menag Yaqut Lantik Muh. Tonang Sebagai Kakanwil Kemenag Sulsel bersama 8 Pejabat Eselon ll
• Kemenag Sulsel-NU Care Lazisnu Gelar Festival Ramadan
• Kemenag: 1 Ramadan Jatuh Pada Hari Selasa 12 Maret

Bahtsul Masail merupakan forum diskusi yang biasanya menghadirkan ahli-ahli agama. "Jadi, masalah-masalah kekinian yang ada di masyarakat dapat kita fasilitasi untuk dicarikan solusinya melalui pendekatan ilmiah. Rujukannya kitab kuning yang ada di pesantren-pesantren kita," lanjut Menag di hadapan 100an pejabat eselon III dan IV di lingkungan Kanwil Kemenag Jawa Barat.  

Dalam dialog yang dipandu Kakanwil Kemenag Jawa Barat H.A. Buchori ini, Menag menyampaikan, Bahtsul Masail sekaligus dapat menjadi sarana Kemenag untuk memperkenalkan serta memperluas literasi moderasi beragama bagi masyarakat.  

Apalagi, jika kitab rujukan yang dipergunakan adalah yang telah biasa menjadi sumber rujukan pada pesantren-pesantren. "Tentunya kitab-kitab yang dipergunakan adalah kitab-kitab yang muktabar," kata Menag.  

Rakerwil Kemenag Jawa Barat berlangsung tiga hari, 6 - 8 Februari 2019. Forum tertinggi di tingkat Kanwil Kemenag Provinsi membahas pematangan dan strategi implementasi program di tahun anggaran 2019, utamanya dalam rangka memperkuar moderasi beragama dan membangun kebersamaan umat. (p/ab)